­

Observasi Judul Skripsi

by - November 27, 2018

Tulisan kali ini berisi observasi perencanaan untuk mengambil judul proposal.
Proposal ini sebagai syarat untuk mengambil gelar sarjana farmasi di universitas.

Ada empat bidang peminatan farmasi.
Dari keempat bidang tersebut. Aku memilih Farmasi Klinis dan Komunitas. Karena aku sangat lemah di bidang farmasi tersebut.

Dan menurut observasi aku sendiri. Untuk menjadi apoteker yang bisa berinteraksi langsung dengan pasien (masyarakat), perlu dikuatkan ilmu farmasi di bidang ini.

Dalam rangka belajar dan mengupdate ilmu, aku memanfaatan pengambilan skripsi di bidang Farmasi Klinis dan Komunitas. Karna kalo aku ambil bidang ini, aku bisa belajar. Mau ga mau, kepaksa harus belajar, dan ngerjain skripsi sampe bener-bener faham. Dan dibantu oleh adanya dobing dan penguji.

Selagai waktu untuk mempelajari dan guru yang mengajari masih stay, maka manfaatkan kesempatan tersebut untuk improve ilmu.

Untuk tiga bidang peminatan yang lain, Farmasi Sains dan Teknologi (dikampus aku sering disebut Tekfar/ Teknologi Farmasi), Farmasi Industri, dan Farmasi Bahan Organik juga susah. Tapi tiga peminatan ini sifatnya lebih ke laboratorium. Which is kerjanya lebih lihat ke literatur dan memantau hasil. Maksudnya gimana ya. Maybe more otodidak? But not really, itu hanya menurut kemampuan dan kebutuhan aku. Lebih ke individual learning lewat mempelajari jurnal atau buku.

Masih banyak sih alasannya. Susah untuk aku jabari. Tapi intinya gitu. Aku lebih butuh di mentorin dosen di bidang Farmasi Klinis dan Komunitas. Karna ilmunya itu lebih flexible dan luas. Of course more complicated. Menurut aku. Jadi.. Yah.. Butuh penjelasan langsung dari dosen.

Tapi sebenarnya kebanyakan mahasiswa takut ngambil bidang ini. Karna bahaya. Kalo ilmu kita ga kuat. Bisa-bisa ga lulus ujian akhir.

Iya sih. Aku juga takut. Tapi gimana ya..

Tanggung jawab Apoteker itu berat. Ngebayanginnya aja aku agak gimana gitu. Berhubungan dengan nyawa orang! Aku langsung minder dengan ilmu-ilmu aku yang masih cetek.

Cuman.
Mending aku babak belur deh di kampus. Babak belurin dulu ini otak sebelum dapat gelar S. Farm atau bahkan Apt. ntar.

Aku pernah nyobain kerja di apotek sebentar selagi kuliah program tansfer sarjana farmasi. Di lapangan itu so complicated. Dan aku amati, konseling-konseling pasien itu kebanyakan butuh ilmu klinis. Ilmu klinis sangat membantu dalam pemilihan obat yang tepat bagi pasien. Dari tepat indikasi, tepat dosis, tepat ekonomi, tepat cara pemakaian, dan semua tepat-tepat yang lainnya ada di ilmu klinis. So aku ingin jadi apoteker yang cerdas milih obat untuk pasien :)

Semoga.
Amin ya Allah.
:D

Btw. Fyi. Aku sekarang udah ahli madya kesehan.
Amd. Kes.
Yep.

Jadi ngerasain bergelar tapi ga berskill itu ga enak.

But based on my major terdahulu. Analis farmasi dan makanan. Apa yang aku pelajari itu, aku basicnya ga anak obat. Jadi ya, ga minder-minder banget pas kerja. Cocoknya kerja di BPOM atau industri gitu. Tapi aku harus tau diri kalo sekarang aku udah menuju untuk menjadi seorang yang ahli obat. Ntap.

Mengenai penelitian yang arahnya ke laboratorium. Aku udah nyobain pas diploma analis farmasi dan makanan. Seru sih. Serasa jadi orang penting. Jadi peneliti dadakan. Apa-apa serba data. Serba steril. Serba kerja disiplin. Kerasa more intelectual deh. Jadi juga jadi alasan aku kenapa ambil klinis, karna aku udah pernah nyoba ambil experimental (lab).

Lanjut bahas skripsi..

Farmasi Klinis dan Komunitas itu..
Untuk yang Klinis sasarannya Rumah Sakit.
Untuk yang Komunitas sasarannya masyarakat di Apotek dan Puskesmas.
Dan tema yang diteliti juga macam-macam sesuai pembagian klinis atau komunitasnya.

Karna aku belum pernah magang atau kerja di rumah sakit. Aku memilih yang klinis. Jadi bidang peminatan aku Farmasi Klinis. Ini yang fixnya!

You May Also Like

0 coment�rios

Diberdayakan oleh Blogger.